Dubes AS: Hapuskan Prasangka Konflik AS-China
05 Maret 2012, 23:29:47 Dilihat: 603x

Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN, David Carden, meminta publik jangan berprasangka buruk akan munculnya konflik antara China dan Amerika Serikat di Asia. Di era globalisasi ini, dua kekuatan itu justru saling bergantung dan berupaya menciptakan masa depan yang lebih baik di kawasan.
"Kadang kita terlalu sibuk berpikir, siapa yang menang dan yang kalah. Siapa yang benar dan yang salah. Ini bukan lagi era seperti 1965 atau 1975. Kita kini butuh satu sama lain," kata Carden dalam suatu diskusi terbuka mengenai hubungan AS dan ASEAN dengan sejumlah diplomat, mahasiswa, dan cendekiawan di Jakarta, 5 Maret 2012.
Mereka menyorot besarnya kekhawatiran publik atas rivalitas AS dan China di Asia Pasifik. Belakangan ini, China terus mengembangkan kemampuan militernya sedangkan AS sudah menyatakan Asia sebagai fokus keamanan terkini bagi Washington. Kedua negara pun saling kritik dengan kebijakan keamanan masing-masing di kawasan itu.
Namun, Carden ingin melihatnya dari sisi lain. Pada dasarnya, menurut dia, China dan AS justru juga kian padu dalam membentuk masa depan di kawasan Asia. "Kami ini dua negara yang bermitra, saling mengucapkan terima kasih dan bertukar pendapat satu sama lain," kata Carden.
Maka, diplomat yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara itu meminta publik jangan hanya melihat hubungan AS dan China dari segi potensi konfliknya saja. Dia melihat kecenderungan itu dengan mengambil soal isu ketegangan di Laut China Selatan.
"Orang-orang bertanya akan kemungkinan konflik di Laut China Selatan. Kami tidak perlu menjawab pertanyaan yang sifatnya baru menduga-duga," kata Carden.
Pengamat internasional dari The Habibie Center, Dr. Dewi Fortuna Anwar, juga mengingatkan bahwa era globalisasi ekonomi politik sekarang ini membuat hubungan internasional tidak lagi berpola kalah atau menang, yang dalam studi hubungan internasional kerap dikenal sebagai zero-sum game.
"Berkat perekonomiannya yang pesat dalam dua dekade terakhir, China kini menjadi pemain yang penting dalam tatanan global sehingga mengubah realita. AS pun masih punya kekuatan besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Kedua faktor ini saling membutuhkan," kata Dewi Fortuna.
Berlangsung di Pusat Kebudayaan AS, @america, diskusi itu turut menampilkan mantan Sekretaris Jenderal ASEAN, Rodolvo Severino, dan Dr. Pavin Chachavalpongpun, editor buku "ASEAN-US Relations: What are the Talking Points?"
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.